Rabu, 26 September 2012

Sebab Semakin Hancurnya Peradaban Islam

Islam berhasil menguasai dunia dari abad 6 hingga 18 Masehi. Kini imperium Islam seolah hanya kenangan. Mengapa peradaban yang gemilang itu bisa hancur? Apa kata Al Quran?
---------------------------------
MAHKAMAH.CO, Jakarta- Di bulan Ramadhan ini, hampir saban hari televisi menayangkan program kisah kegemilangan Islam di era dulu. Tayangan ini seolah hanya jadi romantika belaka. Hanya sekedar pelengkap acara sahur pagi saja.

Padahal sejarah mencatat, peradaban Islam sangat gemilang di era lama. Di tahun 711-1492 M, di Spanyol Islam sangat berkuasa. Selama 800 tahun hukum Islam tegak di tanah Eropa itu. Sejarah kemudian mencatat peradaban termasyur itu bernama Andalusia. Cordoba, ibukota Andalusia, sampai memiliki 40 perpustakaan dalam sebuah kota saja. John Freely, peneliti asal Amerika Serikat, menukiskan bahwa peradaban Eropa banyak belajar dari Islam kala di abad pertengahan. John menggambarkan kala di Andalusia berjaya Islam itulah, banyak ilmuan Barat memetik ilmunya dari para ilmuwan Islam.

Tapi di tahun 1492, peradaban Islam di Eropa itu kemudian musnah. Ahmad Thomson, seorang advokat asal Inggris yang menulis buku tentang sejarah Islam di Andalusia menyebutkan, penyebab runtuhnya Islam itu yang utama disebabkan perpecahan sesama Islam. "Perpecahan dan kecemburuan antar suku, dan rebutan kekuasaan antara sesama umat Islam menyebabkan peradaban itu musnah hingga sekarang," tutur Thomson yang tergabung dalam Moeslim Lawyers itu.

Malah, sambung Thomson lagi, penguasa muslim di Spanyol seperti Ma'mun dari Toledo dan Dinasti Nasrid, sempat meraih kekuasaan dengan bantuan pihak Kristen. Mereka merebut kekuasaan dari tangan penguasa Muslim sebelumnya. Thomson menggambarkan juga bagaimana umat Islam kala itu sudah sangat pongah akan kekuasaan dan kepentingan duniawi. Semangat jihad tak lagi dikobarkan.

Di peradaban Utsmaniyah, imperium terbesar sepanjang sejarah, juga hampir serupa. Kala Utsmaniyah berjaya, hampir seluruh daratan Eropa selalu dirundung ketakutan. Pasalnya beberapa kali peperangan selalu dimenangkan para tentara Islam. Mulai dari perang Nikopolis hingga jatuhnya Konstantinopel, sebuah kota penting bagi umat Kristen Ortodoks, dibawah kekuasaan Sultan Muhammad Al Fatih di tahun 1453.

Kisah kegemilangan itu kini seolah hanya santapan sejarah semata. Padahal dalam Rasul SAW memperingatkan akan kejadian ini. Seperti diriwayatkan oleh Abu Daud.

Rasulullah saw bersabda: "Apabila umatku sudah mengagungkan dunia maka akan dicabutlah  kehebatan  Islam;  dan  apabila  mereka  meninggalkan  aktivitas  amar ma'ruf  nahi  munkar,  maka akan  diharamkan  keberkahan  wahyu; dan  apabila umatku saling mencaci, maka jatuhlah mereka dalam pandangan Allah."
 

"Hampir  tiba  suatu  masa  dimana  berbagai  bangsa/kelompok  mengeroyok  kamu, bagaikan  orang-orang  yang  kelaparan  mengerumuni  hidangan  mereka." Seorang sahabat bertanya: "Apakah  karena  jumlah kami yang sedikit pada  hari  itu?"  Nabi SAW  menjawab:  "(Tidak)  Bahkan  jumlah  kamu  pada  hari  itu  sangat  banyak (mayoritas),  tetapi (kualitas) kamu adalah buih, laksana buih di waktu banjir,  dan Allah mencabut rasa gentar terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan   menanamkan penyakit  "al  wahnu". Seorang bertanya, "Apakah al  wahnu  itu Ya  Rasulallah?" Rasulullah  menjawab:  "Cinta  dunia  dan  takut  mati."

Makanya, tak heran bila kini umat Islam membebaskan Yerusalem saja pun tak mampu.

1 komentar:

  1. nyatanya kalau kekayaan, kemewahan dan kekuasaan sudah bisa di dapat, ya kebanyakan takut mati, takut miskin dan takut turun tahta

    makanya juga di indonesia marak orang berbuat korupsi untuk mendapatkan itu semua.

    kalau sudah begitu tinggal tunggu kehancurannya.

    BalasHapus